Dikutip dari DetikNews.com.
Jakarta - Mbah Maridjan, kuncen Gunung Merapi itu kini
telah tiada. Abdi dalem Kraton Yogyakarta bergelar Raden Ngabehi
Surakso Hargo itu menjadi salah satu korban amukan gunung yang
dijaganya sejak 1970-an.
Sosok
Mbah Maridjan dulunya hanya dikenal oleh para pendaki yang sering
menjelajah Merapi. Pada 2006, saat Merapi menunjukkan peningkatan
aktivitas dan akhirnya meletus, namanya mencuat bak selebriti.
Di
sekitar tempat tinggalnya di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan,
Sleman, Yogyakarta, Mbah Maridjan adalah panutan. Warga di sekitar
kediaman pria 83 tahun itu selalu menunggu komando Mbah Maridjan
terkait Merapi.
Berikut jejak suami Ponirah (73) yang memiliki 10 anak (5 di antaranya meninggal) ini selama menjaga Merapi:
2006
17 April
Mbah
Maridjan mengaku belum mendapat firasat apa pun Merapi akan meletus.
Dia juga meminta agar warga tidak takut dan khawatir secara berlebihan.
Merapi mengeluarkan awan panas pada 15 Mei 2006.
16 Mei
Sehari
setelah letusan, Mbah Maridjan pergi ke puncak Merapi. Hingga Rabu 17
Oktober, Mbah Maridjan yang kepergiannya didampingi dua pemuda itu
belum juga kembali ke rumahnya. Tim SAR yang mendatangi rumah Mbah
Maridjan juga tidak mengetahui apa yang dilakukan Mbah Mbah Maridjan di
puncak Merapi. Saat itu, Merapi berstatus 'awas'.
17 Mei
Mbah
Maridjan belum juga kembali ke rumah dengan selamat. 4 Orang akhirnya
menyusulnya, namun hingga sore, keberadaan Mbah Maridjan saat itu masih
tetap misterius. Hari itu juga, Merapi beberapa kali memuntahkan awan
panas.
18 Mei
Mbah Maridjan akhirnya
kembali ke rumahnya pada pukul 06.00 WIB. Mbah Maridjan mengaku
melakukan semedi di dekat puncak Merapi untuk meminta petunjuk agar
warga di sekitar Merapi dihindarkan dari bahaya. Mbah Maridjan juga
mengaku mendapat wangsit bahwa Merapi tidak berbahaya. Sejak itu, Mbah
Maridjan makin terkenal, tamu yang ingin bertemu Mbah Maridjan mulai
dijadwal.
20 Mei
Awan panas terjadi
sebanyak 24 kali dengan jarak luncur maksimum mencapai 3 kilometer.
Semuanya dominan masuk ke hulu Kali Krasak Magelang dan Boyong Sleman.
21 Mei
Mbah
Maridjan mendapat tawaran menjadi bintang iklan untuk pertama kalinya.
Saat itu, Kandatel Sekretaris Telkom Yogyakarta Tri Hartoyo yang
bertamu di rumah Mbah Maridjan menawarkan apakah Mbah Maridjan bersedia
menjadi bintang iklan flexi. Saat itu, Mbah Maridjan menolak. "Saya
tidak mau, saya mau jadi pelawak saja," katanya waktu itu.
22 Mei
Mbah
Maridjan topo bisu di rumahnya yakni keliling dusun dengan tidak
berbicara sepatah kata pun. Saat itu, Merapi masih memuntahkan wedhus
gembel meski tidak dalam jumlah besar. Meski sempat memuntahkan awan
panas, status Merapi lambat laun turun
11 Juli
Mbah
Maridjan benar-benar menjadi selebriti. Kuncen Merapi itu dikontrak
oleh perusahaan jamu PT Sido Muncul untuk iklan minuman berenergi 'Kuku
Bima'. Saat itu, Mbah Maridjan dikontrak bersama petinju Chris John.
23 November 2007
Munculnya
Mbah Maridjan sebagai bintang iklan 'Kuku Bima' mendongkrak produksi
produk tersebut. Mbah Maridjan pun menjadi ikon produk dan menjadi
bintang tamu di banyak acara. Salah satunya, Mbah Maridjan didapuk
untuk meresmikan perluasan pabrik Sido Muncul.
2010
21 Oktober
Merapi
berstatus siaga, aktivitas di daerah rawan bencana diminta dihentikan.
Namun warga sekitar Merapi belum mengungsi, termasuk Mbah Maridjan.
25 Oktober
Nama
Mbah Maridjan kembali diperbincangkan setelah aktivitas Merapi
meningkat tajam pada pertengahan bulan Oktober. Dan akhirnya statusnya
menjadi 'awas' pada 25 Oktober. 2.260 orang diungsikan ke barak-barak
yang telah disediakan. Namun Mbah Maridjan tetap tidak mau turun gunung.
26 Oktober
Merapi meletus sekitar pukul 17.02 WIB. Tim SAR terus melakukan
evakuasi warga. Puluhan warga tewas akibat awan panas dan gagal nafas.
Posisi Mbah Maridjan yang tak terlihat di lokasi pengungsian, menjadi
misteri.
27 Oktober
00.05 WIB Tim
evakuasi mendapat kabar Mbah Maridjan ditemukan selamat tapi lemas. Dia
masih di lereng Merapi, enggan turun ke pengungsian.
04.13 WIB
Seorang relawan PMI yang semula berniat menjemput Mbah Maridjan, turut
menjadi korban tewas wedhus gembel bersuhu 500-600 derajat Celcius.
Sedikitnya 16 mayat ditemukan di sekitar kediaman Mbah Maridjan.
06.34 WIB Tim evakuasi kembali menyisir di dusun Mbah Maridjan untuk mencari korban tewas.
07.00 WIB Wakil Bupati Sleman menyebutkan bahwa ada mayat mirip Mbah Maridjan di RS Sardjito, Sleman, Yogyakarta.
07.3I
WIB Tim evakuasi yang menyisir rumah Mbah Maridjan menyatakan, pihaknya
telah menemukan jasad Mbah Maridjan dalam posisi sujud dapurnya. Baju
batik, kopiah dan sarungnya menjadi modal utama untuk memastikan
jenazah itu adalah Mbah Maridjan. Tes DNA pun dilakukan. Berarti kabar
bahwa Mbah Maridjan selamat, terbantahkan.
13.17 WIB Kraton Yogyakarta akan mencari pengganti Mbah Maridjan sebagai juru kunci gunung terganas di Indonesia itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar