Sabtu, 25 Februari 2012

Geo Story-Kenapa kecepatan cahaya bisa diketahui?




Pada abad ke 15 dan 16, para ilmuan berlomba mencari kecepatan rambat cahaya. Caranya?
Ada yang menggunakan cara seperti menentukan kecepatan suara, yaitu dengan menyuruh seseorang berdiri di atas bukit yang jauh. Ketika kita menyalakan sebuah lentera, cahaya lentera itu jika terlihat dengan mata teman kita dia harus menyalakan lenteranya itu. Waktu jeda antara kamu menghidupkan cahaya lentera dengan waktu kamu melihat cahaya lentera temanmu itulah yang menjadi dasar perhitungan kecepatan cahaya. Galileo melakukan hal ini, tetapi dia gagal karena dak nemukan jeda waktu tadi.

(serempak  maksudnyo)

Sehingga Galileo berkesimpulan bahwa kecepatan cahaya sangat cepat, bahkan tak terhingga.

 (dak terhitung)

Pada tahun 1670an, Ole Romer (1644-1710) sedang mengamati bulan-bulan di planet Jupiter. Dia mengamati berapa lama waktu yang dibutuhkan bulan-bulan tadi untuk menghilang kebelakang Jupiter. Tetapi dia heran, karena waktu bulan muncul dan menghilang berbeda-beda, kadang lebih lambat, kadang lebih cepat dari yang telah dihitung. Romer pun mengambil kesimpulan bahwa cahaya mempunyai batas. Itu mengacu dari posisi Bumi saat dia melakukan pengamatan. Dan jeda waktu tadi diketemukan sebesar 16,7 menit. Romer menganggap bahwa jarak Bumi-Jupiter sebesar 2 AU. Dapat disimpulkan bahwa:

C=2 AU/16,7 menit=300,000 km/s

Walaupun saat itu tetapan AU(Satuan Astronomi) masih belum ditetapkan, tetapi dari hasil Pengamatan Romer tadi dapat disimpulkan bahwa kecepatan cahaya benar-benar besar! Pantas kanti Galileo gagal mengukurnyo. Soalnyo kurang jauh untuk dapatkan hasil cam thu.

(sebagai perbandingan, kecepatan orbit pesawat ulang-alik di atmosfer Bumi sekitar 8000 m/s. Cahaya dapat mengorbit terhadap Bumi lebih cepat 40 ribu kali dari itu. Subhanallah!)


Jadi lah ngerti galo kan kanti-kanti? (2314N)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar